Rabu, September 24, 2014

Untholers Papuma Adventure




AhaHaaAa…. Pertengahan Mei  2014 dimana udah diujung semester 8 setelah sekian lama kita bergelut dengan buku2, rumus2 tenses, kamus  oxford,  john ekol ,ribut nya suasana kelas, wajah bapak ibu dosen  yang ampe kebawa mimpi. Kayaknya  pengen refreshing sejenak. Enak kali ya kalo sekali kali… ke tempat sunyi … yang alami … nan jauh disana…..
“PAPUMA”  Opo wi Papuma??  ….opo to ndus…kata Gunaho. Kayaknya keren namanya seperti tempat di luar negeri. Setelah Indose searching  goggle,  pemandangan Papuma emang bagus.  Pantainya yang indah, pohonnya  tertata rapi kaya di lukisan2 yang dijual. Tapi apa betul seperti itu disana??  Setelah ngelamun dengan imajinasi masing masing…OK ..Kita putuskan untuk ke PAPUMA. Usulan dari Indose yang katanya dia diramal ahli dibidang perekonomian…DITERIMA. Aku , Gunawan, Lendra, Agung , Haqi, Indose, Mas Ari siap berangkat ke Papuma dengan merinci perhitungan keuangan  menuju kesan. Jangan sampai kurang  apa lagi lebih..kalo bisa mepet saja. Maklum  mahasiswa….berbagai strategi menghemat dikeluarkan untuk 2 hari 1 malam disana.


Berangkat pagi isi mobil udah kaya mobil artis aja …haha ..Gitar, tongkat , panci,  gombal2 pakaian berserakan bikin sesak. Dalam perjalanan kita tak terasa udah lama teriak2 mengikuti alunan musik. Udah nyampai Jember juga, berati udah mau dekat PAPUMA…uuyyee…!! Goggle maps difungsikan  beberapa saat namun ternyata Google maps itu meragukan, kayaknya salah kasih tau jalan. Maklum Google Maps juga manusia….ehh  maksudnya Google Maps kan bukan manusia. Yaudahlah tanya manusia aja …Setelah ditunjuk kan  tempat Papuma, kita jadi ragu. Masak Papuma kayak gini jalannya,  menuju kesana sepiii…kebanyakan orang orang yang  habis ngarit bawa suket (rumput) di sepeda nya, mana sempat hujan lagi, Jadi badmood gini suasananya. Terpaksa kita tanya lagi ama ibu2. “Bu Papuma itu dimana?” kata saya, “Itu tuh.. Papuma, itu..,..iya..ituh....” sambil manja2 alay gitu si ibu bilangnya….eh ngga ding..wkwkwk. Bener juga si Ibu tadi, kita udah melewati  gapura PAPUMA (Pasir Putih Malikan) oalahh kui to..tapi kok kayak gitu tempatnya…hamparan sawah …kok kita merasa tertipu… Mana kata Indos yang tempatnya bagus, indah, terkenal seantero dunia, pemandangannya seperti di internet waktu itu….Suasananya malah terkesan sintrum  “Tenang bro perjalanan menuju kesana masih 3 km”..kata Ustadz Haqi menenangkan teman2 sambil di puk…puk….satu persatu.



Nyampe di loket. strategi digunakan. “Indose, Guna, Mas Ari ndlesep o”…mulutnya Lebo teriak2..”Berhitung… 1,2,3,4  empat orang pak” …“50 ribu mas” kata bapak penjaga loker. Ok nyampe disana ternyata eh ternyata emang bener ya kita tu tidak boleh su’udzon dulu  terhadap siapapun dan apapun. Di sana  banyak aktivitas meski  udah maghrib banyak tenda – tenda didirikan di spot yang sudah disediakan  dan saya yakin betul tempatnya juga seindah gambar2 di internet. Nyari tempat strategis habis tu dirikan tenda, sholat,  kita makan deh…ehh.. nggak semudah itu…beras yang di bawa dicuci dengan air asin pantai, bergelut dengan ombak dan pasir, entah nanti yang ditanak banyakan  pasir ato nasinya.  Cari batu ,sampah ,kayu, biar nyala apinya. Ayam yang udah agak bacin dibakar. Dramatis banget mau memakan sesuap nasi aja.
Hari semakin larut sedangkan sebagian yang lainnya tertidur Aku dan Lebo terjaga lalu kita merasa ada geteran getaran…ssstttttt…maksutnya kayak ada gempa. “lindu,..lindu, lindu.. pie iki. Pie,,...nek enek tsunami. Ayo mulih ae po piye” Lebo (Lendra) seketika  heboh membangunkan teman – teman. Parno juga jadinya. Untung tidak berapa lama ada petugas pantai yang mendekat  dan membenarkan kalo memang ada gempa tapi tidak berbahaya. Namun anehnya salah satu diantara kita disuruh  ke pos keamanan..Ada apa?? Kita kan ngga bawa perempuan??. Kita juga tidak mabuk2 an. Yang ada si Indose mabuk pantai jadi masuk angin. Singkat cerita ternyata kita disuruh bayar 20 ribu untuk uang mendirikan tenda. Selanjutnya aku tetap ngga bisa tidur jagain api unggun sambil njarak Gunaho yang lagi tidur, aku pasang musik berisik aja didekat kupingnya hahaha…”beh beh …gus aku kesel lo”  gumam Gunawan ngambek. Haha ben kapok salahe wong liburan kok maleh koyo pindah turu tok…..!!!




Paginya jam 5 subuh udah  pada bangun.  Kamera udah siap dinyalakan,  matahari terbit jepret, ombak  pantai bergulung 2 jepret, sandal hanyut jepret. Pemandangan yang  memang sudah tidak usah diragukan keindahannya dengan suasana tenang  karena masih pagi …serasa dunia milik anak untholers ber7.  Main mainin  pasir kaya anak kecil, renang – renang menunggu ombak pantai, ciprat cipratan air hahaha. Udah  berbagai pose dilakukan, tak terasa jam 9 suasana pantai yang tadinya terasa eksklusive lama kelamaan menjadi ramai. Orang yang semakin banyak datang dan kita putuskan untuk selesai  mainin pantai. Tapi tunggu….ada yang tertinggal.. SANDAL..sandal ku kayaknya hanyut…udah putus asa nyari muter2 gak ketemu2… Udah lah aku ikhlasin mungkin udah di ambil Ummi Roro Kidul kali…. Masak aku pulang nyeker?? yah terpaksa aku bawa aja sandal di pantai yang kira2 bisa dipakai………Tanpa basa basi cabut tenda ngga pake bilas dulu kita kompakan untuk make sarung pas pulangnya dan berencana mandi di masjid aja biar lebih suci dan terberkati lalu Goooo home dehh.…….




Di Ending ternyata ini bukan Happy Ending soalnya kita nyampai MAHANANI udah tengah malam. Ternyata besoknya kita ada matkul dan harus ngebut garap tugas yang harus dikumpulkan besuk. Bayangin dari semester 1 ampe 8 selalu ngebut dan ribut kalo ada tugas.  Di akhir cerita Indose “Mr A” (julukannya) dimarahi Ibu dosen gara gara pake sendal di kampus.  Dia sedih banget kelihatannya…mungkin dalam hati ia mikir..matkul ini aku dapet A ngga ya??? :D :D kidding brooo… And….Finally….EnD…tuh kan bukan Happy ENDing….

Cieeee....mas Ari  Cool bangett.....( OtoT kaWat Balung TOK ) hihihihi......


Rabu, Agustus 28, 2013

Di HUT RI, Aku Bangga Padamu, Jalu!


  Panas terik yang menyengat tidak dirasakan oleh ahmad jalu, nama ayam jagoku untuk mengibarkan sang saka merah putih di lapangan Tarokan siang itu..

             Jalu sendiri terpilih sebagai pasukan pengibar bendera (PASKIBRA) pasukan 17. Setelah melalui seleksi ketat antara jago 2 se kampung tarokan dan latihan yang begitu padat. Sempat si jalu malamnya tidak bisa tidur gara2 mungkin saking senangnya atau nervous nya karena bsuknya adalah hari dimana dia tampil dilihat ribuan makhluh tarokan untuk melakukan upacara17 an. Aku sempat bingung...lantas setelah ku kasih popcorn kesukaannya....Beberapa saat kemudian dia tidur pulas di kandangnya. paginya dia bangun2 sangat pagi sekali..bahkan tidak sempat" kluruk" untuk mmbngunkan tman2 sekitar. Jalu pun meminta aku mengenakan atribut dan seragam PASKI nya..Setelah sarapan dan siap jam 7 tepat ..sudah kuantar dia ke lapangan tarokan upacara pun dimulai. Aku hanya bisa melihat jalu dari kejauhan.....namun cukup jelas aku memperhatikannya. Brok Brok bunyi ceker2 jalu dan teman2 nya...Tiba saatnya Jalu dan teman2 PASKIBRA mengepakkan sayap memberi hormat pada sang saka...Seluruh undangan pun mengikutinya.
**************************************
      Aku sempat ingin meneteskan air mata..rasa haru ini menyaksikan si jalu yang sejak kecil terpisah dari induknya dan aku asuh makan minum buang kotoran..aku semua yang urus, serasa seperti single parent...namun setelah aku menyaksikan si jalu sekarang...aku bangga padamu Ahmad Jalu

MERDEKA...
Dirgahayu Indonesia yang ke 68..


Minggu, Juni 30, 2013

Writing Tips for You



 Some People Tips to Motivate You in writing






Bill Harper
Try not to edit while you’re creating your first draft. Creating and editing are two separate processes using different sides of the brain, and if you try doing both at once you’ll lose. Make a deal with your internal editor that it will get the chance to rip your piece to shreds; it will just need to wait some time.
A really nice trick is to switch off your monitor when you’re typing. You can’t edit what you can’t see.


Thomas
Participate in NaNoWriMo, which challenges you to write a 50,000 word novel in a month. I noticed that my writing has definitely improved over the course of the book — and it’s not even finished yet.

 Jacinta
In a sentence: write daily for 30 minutes minimum! It’s easy to notice the difference in a short time. Suddenly, ideas come to you and you think of other things to write. You experiment with styles and voices and words and the language becomes more familiar…

Ane Mulligan
Learn the rules of good writing… then learn when and how to break them.

 Douglas Davis
While spell-checking programs serve as a good tool, they should not be relied
upon to detect all mistakes. Regardless of the length of the article, always read and review what you have written.

Kukusha
Learn to take criticism and seek it out at every opportunity. Don’t get upset even if you think the criticism is harsh, don’t be offended even if you think it’s wrong, and always thank those who take the time to offer it.

John England
Right click on a word to use the thesaurus. Do it again on the new word and make the best use of your vocabulary.

Lillie Ammann
After editing the work on screen or in print, I like to read the text aloud. Awkward sentences and errors that slipped through earlier edits show up readily when reading out loud.

H Devaraja Rao
Avoid wordiness. Professor Strunk put it well: “a sentence should contain no unnecessary words, a paragraph no unnecessary sentences, for the same reason that a drawing should have no unnecessary lines and a machine no unnecessary parts.”

 David
Write as if you’re on deadline and have 500 words to make your point. Then do it again. And again.

Yvette
Sometimes I type in a large font to have the words and sentences bold before me.
Sometimes, in the middle of a document I will start a new topic on a fresh sheet to have that clean feeling. Then, I’ll cut and insert it into the larger document.
I wait until my paper is done before I examine my word usage and vocabulary choices. (And reading this column it has reminded me that no two words are ever exactly alike.) So at the end, I take time to examine my choice of words. I have a lot of fun selecting the exact words to pinpoint my thoughts or points.

 Amit Goyal
To be a good writer is to start writing everyday. As Mark Twain said, “the secret of getting ahead is getting started.”
Try using new words. i.e avoid repeating words. this way we learn the usage of different words.
Do edit your previous articles.
Start with small paragraphs like writing an article for a Newspaper, and proceed from there.

John Dodds
Remove as many adjectives as possible. Read Jack Finney’s tale, Cousin Len’s Wonderful Adjective Cellar for a fantastical tale about how a hack becomes a successful author with the help of a magical salt cellar that removes adjectives from his work.

John Ireland
I set my writing aside and edit a day or two later with the aim of making it terse. It has trained me to be more conscious of brevity when writing for immediate distribution.

Jai
Try to write in simple way. Express your views with most appropriate words.

Mark
Read great writers for inspiration. If you read them enough, their excellent writing style will rub off onto your dazzling blog.
YOU ARE what you read (and write!).

Caroline
I watch my action tense and wordiness in sentences when I am writing my technical diddley.
For example, in a sentence where you say …”you will have to…” I replace it with “…you must…”, or “Click on the Go button to…” can be replaced with “Click Go to…”.
Think of words such as “enables”, instead of “allows you to” or “helps you to”.
If one word will work where three are, replace it! I always find these, where I slip into conversational as I am writing quickly, then go back and purge, purge, purge.

 Akhil Tandulwadikar
Don’t shy away from adopting the good habits that other writers use.
Do not worry about the length of the article as long as it conveys the point. Of course, the fewer words you use, the better.
Start the article with a short sentence, not more than 8 words.

Julie Martinenza
Instead of adding tags (he said/she said) to every bit of dialogue, learn to identify the speaker by showing him/her in action. Example: “Pass that sweet-smelling turkey this way.” With knife in one hand and fork in the other, Sam looked eager to pounce.

Aaron Stroud
Write often and to completion by following a realistic writing schedule.

Joanna Young
One that works for me every time is to focus on the positive intention behind my writing. What is it that I want to communicate, express, convey? By focusing on that, by getting into the state that I’m trying to express, I find that I stop worrying about the words – just let them tumble out of their own accord.
It’s a great strategy for beating writer’s block, or overcoming anxiety about a particular piece of writing, whether that’s composing a formal business letter, writing a piece from the heart, or guest blogging somewhere ‘big’…

 Shelley Rodrigo
Use others writer’s sentences and paragraphs as models and then emulate the syntactic structure with your own content. I’ve learned more about grammar and punctuation that way

 http://www.dailywritingtips.com/34-writing-tips-that-will-make-you-a-better-writer/

My Writing RPP For PPL



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah                         : SMP N 1 Grogol
Mata Pelajaran                        : Bahasa Inggris
Kelas/Semester                        : VIII (delapan) / 1
Skill                                         : Menulis
Alokasi waktu                         : 1 X 45’
Jenis Teks                                : Descriptive Teks
I.      Standar Kompetensi

6.  Mengungkapkan  makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk descriptive, dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar

II.  Kompetensi Dasar
6.2  Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima  untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam  teks berbentuk descriptive dan recount

III.   Sub Kompetensi Dasar.

6.2.1 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima  untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam  teks berbentuk descriptive
IV.   Indikator
·         Mengidentifikasi generic structure  dalam pola descriptive text
·         Menulis paragraph menggunakan pola descriptive teks

V.      Tujuan Pembelajaran
  Diberikan teks descriptive siswa mampu :
·         Mengidentifikasi generic structure dalam pola descriptive text secara berpasangan dengan benar
·         Menulis paragraph dengan menggunakan pola deskriptif secara individu dengan benar.

VI.    Materi Pembelajaran

a. kind of text : descriptive text
To describe a particular thing , a person, place, etc.
Generic structure
1.      Identification : This paragraph identifies the subject of the description to the reader
2.      Description :  Describe Part, Qualities, and character

b. Theme : Public Figure
VII. Karakter siswa yang diharapkan :
·         Religius
·         Tekun
·         Berani

VIII.  Metode Pembelajaran :

Model              : Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan     : PAIKEM
Metode            :Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah


IX. Langkah-langkah Pembelajaran

No
Stage
Activity

1.



2.
Pre Activity



Whilst Activity






















Post Activity
·      Salam
·      Mengecek kehadiran siswa
·      Brainstorming

Pre Writing

·      Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku tentang gambar yang ada di Task 1
·      Guru meminta salah satu siswa maju kedepan untuk menuliskan hasil dari diskusi mereka
·      Guru dan siswa mendikusikan secara bersama

Whilst  Writing
·      Guru menjelaskan generic structure text deskriptif
·      Siswa diminta mengerjakan task 2 bersama teman sebangkunya.
·      Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan mengerjakan hasil task 2
·      Guru dan siswa mendiskusikan secara bersama

Post writing
·      Guru meminta siswa untuk mengerjakan task 3 secara individu
·      Siswa mengumpulkan hasil task 3

Siswa dibantu guru membuat kesimpulan pelajaran
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

X.                Penilaian
a.       Prosedur                      : Penilaian Akhir
b.      Jenis Penilaian             : Penilaian Akhir
c.       Bentuk Instrumen       : Membuat teks deskriptif

XI.             Pedoman penilaian
Nama
Content
Accuracy
Jumlah Skor
Nilai





Content :  3 : Korelasi Kalimat Baik
                  2 : Korelasi Kalimat cukup
                  1 : Korelasi Kalimat Kurang

Accuracy : 3 : Penggunaan tata bahasa tepat
                  2 : Penggunaan tata bahasa cukup
                  1 : Penggunaan tata bahasa kurang

Perolehan Nilai : Perolehan skor  X 100 = Hasil
                              Skor tertinggi

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com